(pdlFile.com) Malam takbir di Desa Tlogoharum, Wedarijaksa, Pati, bukan sekadar penanda berakhirnya bulan Ramadhan, tetapi juga sebuah simfoni rindu yang mengalun merdu. Gemuruh takbir yang berkumandang, bagaikan melodi yang menyatukan hati setiap insan, menyambut datangnya 1 Syawal 1446 H. Suasana hangat dan penuh keakraban menyelimuti setiap sudut desa, seolah membalut setiap jiwa dalam ukhuwah yang erat.
Langit malam yang bertabur bintang menjadi saksi bisu kemeriahan pawai takbir keliling. Ratusan warga, dari anak-anak hingga orang tua, tumpah ruah memadati jalanan desa. Mereka berjalan beriringan, melantunkan takbir, tahmid, dan tahlil, mengagungkan nama Sang Pencipta. Cahaya sorot lampu dan lampion yang beraneka warna menambah semarak suasana, menciptakan pemandangan yang memukau.
Di tengah keramaian, perwakilan RT Tlogotunggak menghadirkan kejutan istimewa: “Shaun the Ship”. Miniatur kambing ala Papi Yono, seorang warga yang dikenal dengan ratusan domba peliharaannya, menjadi daya tarik tersendiri. “Shaun the Ship” diarak keliling desa, diiringi tabuhan rebana dan lantunan shalawat. Tradisi unik ini menjadi simbol syukur atas nikmat Ramadhan yang telah dilalui, sekaligus harapan akan keberkahan di hari kemenangan.
Setiap langkah kaki dalam pawai takbir keliling ini adalah perjalanan spiritual. Rasa syukur memenuhi hati, karena telah diberi kesempatan untuk menjalani Ramadhan dengan sempurna. Tiga puluh hari berpuasa, menahan diri dari segala nafsu, kini berbuah manis di malam kemenangan.
Tawa riang anak-anak yang berjalan berarak, senyum bahagia para orang tua, dan semangat para pemuda yang mengumandangkan takbir, semuanya berpadu menjadi harmoni yang indah. Malam itu, tidak ada perbedaan status sosial, tidak ada sekat pemisah. Semua larut dalam kebersamaan, merayakan kemenangan dengan penuh suka cita.
RT Tlogotunggak Desa Tlogoharum, dengan segala kesederhanaannya, mampu menyuguhkan kemeriahan yang tak terlupakan. Pawai takbir keliling ini bukan sekadar tradisi, tetapi juga wujud nyata dari kebersamaan, toleransi, dan rasa syukur. Di malam itu, desa ini menjelma menjadi surga kecil yang memancarkan kedamaian dan kebahagiaan.
Gemuruh takbir terus berkumandang, memecah keheningan malam. Setiap lantunan takbir adalah doa, harapan, dan ungkapan syukur. Di malam kemenangan ini, RT Tlogotunggak Desa Tlogoharum bersinar terang, memancarkan cahaya kebahagiaan yang akan terus dikenang. (mustaqiem eska)