(Pati, pdlFile.com) Di jantung kecamatan Wedarijaksa, SDN Kepoh berdiri sebagai saksi sejarah peluncuran Progam Makan Siang Gratis untuk seluruh pelajar di Indonesia. Pada tanggal 17 Februari 2025, 155 kotak makan siang gratis, bersama Bapak Juprianto dari Babinsa TNI Dapur Umum Pagerharjo, juga ahli gizi Puspa Ayu Nugraheni, S.Gz, diserahkan kepada Kepsek SDN Kepoh Ibu Budi Sayekti, S.Pd.SD, M.Pd, seakan hadir sebagai oase di tengah gurun gizi anak-anak bangsa.
SDN Kepoh, satu dari 27 SD negeri di kecamatan Wedarijaksa, terpilih sebagai sekolah perdana Makan Siang Gratis yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Program yang digagas sebagai ikhtiar untuk menyembuhkan luka gizi yang diderita banyak anak Indonesia.
Data berbicara dengan jujur: stunting, anemia, dan kekurangan nutrisi adalah efek buruk yang menghantui mimpi anak-anak usia sekolah. Mereka tidak hanya merampas kesehatan fisik, namun juga mencuri kesempatan untuk meraih pendidikan berkualitas.
Presiden RI Prabowo Subianto, dalam peluncuran program ini, dengan lantang menyuarakan bahwa makan siang bergizi bukan sekadar hak, namun juga investasi masa depan bangsa. Anak-anak yang terpenuhi gizinya adalah generasi yang siap membangun Indonesia di esok hari.
Di SDN Kepoh, 155 kotak makan siang menjadi simbol harapan. Nasi hangat, lauk bergizi, dan sayuran segar adalah amunisi untuk melawan kekurangan gizi. Lebih dari itu, makanan ini adalah jembatan menuju konsentrasi yang lebih baik, prestasi belajar yang meningkat, dan mimpi-mimpi yang berani dikejar.
Program Makan Siang Gratis adalah langkah awal dan mendapat respons positif dari masyarakat, terutama orang tua siswa. Namun, ia adalah langkah yang penting. Ia adalah bukti bahwa negara hadir untuk memastikan setiap anak Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk tumbuh sehat, cerdas, dan berprestasi.
Di balik setiap kotak makan siang, ada harapan yang dititipkan. Harapan akan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak Kepoh, bagi generasi penerus bangsa. Mari kita jaga harapan ini, kita rawat mimpi-mimpi mereka, dan kita bangun Indonesia yang gemilang.
Isi Berita : Dianingsih
Editor : Mustaqiem Eska
